Peran Penting Celup Puting dalam Pengendalian Mastitis

Pentingnya Pemberian Obat Celup

Bagi peternak sapi perah, mastitis adalah salah satu masalah utama. Penyakit yang menyerang ambing ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan di seluruh dunia. Bakteri penyebabnya dapat menular, terutama saat proses pemerahan.

Di antara berbagai strategi pengendalian, ada satu langkah yang terbukti efektif secara ilmiah sebagai komponen penting sanitasi pemerahan: celup puting pasca-perah (postmilking teat dip). Melakukannya segera setelah pemerahan dapat mengurangi angka infeksi ambing baru (new intramammary infections/IMI) hingga 50% atau lebih.

Di antara pilihan disinfektan yang ada, Iodin (dalam bentuk iodophor) adalah salah satu yang paling umum digunakan dan terbukti efektif. Mari kita pahami mengapa bahan ini efektif dan bagaimana cara kerjanya.

Mengapa Iodin Efektif?

Iodin adalah agen germisida atau mikrobisida spektrum luas, yang berarti efektif melawan berbagai jenis kuman. Iodin bekerja dengan cara menembus dinding sel mikroorganisme. Setelah masuk, ia akan mengganggu protein, nukleotida, serta asam lemak di dalam sel, yang pada akhirnya menyebabkan kuman tersebut mati. Keefektifan iodin didukung oleh banyak penelitian ilmiah dalam mengendalikan patogen utama penyebab mastitis menular.

Penggunaan Celup Puting Pascaperah

Penggunaan celup puting pasca-perah sangatlah dianjurkan dalam manajemen peternakan sapi perah. Beberapa penelitian menunjukkan efektivitas penggunaan celup puting iodin, antara lain:

  1. Penurunan infeksi secara umum: sebuah studi menunjukkan penggunaan celup puting iodin komersial berhasil menekan insiden infeksi baru selama masa laktasi sebesar 53.2% dibandingkan dengan puting yang tidak dicelup.
  2. Melawan Staphylococcus aureus: patogen ini adalah salah satu penyebab mastitis yang umum dan merugikan. Iodin terbukti sangat efektif melawannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berbagai formulasi iodin berhasil mengurangi infeksi baru akibat Staph. aureus sebesar 75%-93%.
  3. Melawan Streptococcus agalactiae: Terhadap patogen menular ini, iodophor 1% mampu mengurangi infeksi baru sebesar 53.5%-67%.

Penting untuk diketahui, efektivitas tertinggi iodin adalah melawan bakteri Gram-positif (seperti Staph. aureus dan Strep. agalactiae). Beberapa penelitian menunjukkan iodin mungkin kurang efektif untuk mencegah infeksi baru yang disebabkan oleh bakteri Gram-negatif (seperti bakteri koliform dan Pseudomonas).

Penggunaan disinfektan setiap hari tentu menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap kulit puting. Ini menjadi pertimbangan yang penting. Produk celup puting iodin yang diformulasikan dengan baik umumnya mengandung emolien (pelembut kulit), seperti gliserin atau kolagen, agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Kondisi kulit puting dan ujung puting tetap normal. Menjaga kesehatan kulit puting sangatlah penting, karena kulit yang pecah-pecah dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri.

Similar Posts