MENGANALISA AMBRUK
Menganalisa gangguan metabolisme sapi itu gampang-gampang susah….
Ketika kita melihat sapi ambruk seperti ini, maka kemampuan berimajinasi dokter hewan diuji. Polanya sederhana… mulai dari mencari informasi interogatif dari peternak, mengamati situasi sekitar, melakukan pemeriksaan status fisiologis aktual lalu berusaha melogikakan dengan dasar medis yang luas.
Paling tidak ada 13 diagnosa dari “ambruk”…
mulai dari gangguan metabolisme (6 jenis kasus), peradangan (3 jenis kasus), trauma/fisik (3 jenis kasus) atau masalah syaraf (2 jenis kasus). Jika kita tidak mampu melogikakan seluruh informasi dan mengkaitkan dengan salah satu dari kemingkinan diatas, hampir bisa dipastikan kita akan memiliki diagnosa yang kliru lalu tentu saja kita juga akan memiliki peluang keberhasilan kecil dalam penanganannya.
untuk bisa menganalisa kejadian ambruk seperti ini, paling tidak beberapa pertanyaan ini harus terjawab dengan baik :
- Apa jenis kelamin sapinya..?
- Apa status reproduksi sapinya..?
- Sedang laktasi atau tidak..?
- Berapa skor turgor kulitnya..?
- Ada tremor atau tidak..?
- Bagaimana respon syaraf perifernya..?
- Bagaimana respon kelopak matanya..?
- adakah pingsound..?
- Bagaimana bentuk fesesnya..?
- Berapa suhu rektalnya..?
- Berapa gerakan rumennya..?
- Adakah “staggerring”..?
- Bagaimana mastikasinya..?
- Berapa DIM nya..?
ini pertanyaan minimal yang harus dijawab dengan baik oleh setiap Dokter Hewan sebelum menentukan diagnosanya dan tentu saja, jenis dan durasi treatment akan dilakukan sesuai diagnosa tersebut. Salah diagnosa, berarti salah treatment…
Pada sapi meteng + kejang
kekurangan magnesium
.
Sering menangani…byknya diinfus Ca, Mg dan glukosa dosis tinggi…byk berdiri tapi byk jg yg gagal