Fresh Cow Anomaly

Semua Mamalia itu sama seperti ini ketika setelah melahirkan…
Semua mengalami anomali fisiologi :
1. Semua mengalami Negative Energi Balance. Stock cadangan energi dibongkar untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memproduksi susu dan di saat yang sama nafsu makan dan intake nutrisi masih rendah. Untuk membantunya, kita harus memberikan nutrisi tinggi yang tidak berbentuk padatan supaya mudah diserap tubuh.
2. Sesaat setelah melahirkan, mamalia selalu dehidrasi karena mereka mengeluarkan banyak cairan tubuh selama proses melahirkan itu. Rata2 mamalia mengeluarkan 15% cairan tubuh selama proses melahirkan dan ini menyebabkan dehidrasi berat. Sang induk mengalami defisiensi elektrolit tubuh dan setiap defisiensi elektrolit menyebabkan gangguan metabolisme umum. Setiap mamalia yang baru melahirkan pasti memiliki insting minum karena memang mereka dehidrasi berat. Kita bisa membantunya dengan memberikan cairan elektrolit sebanyak mungkin. Semacam oralit gitu lah…
3. Semua mengalami defisiensi Kalsium dan Magnesium. Semua mamalia menghasilkan susu dan susu itu isinya adalah Kalsium. Kalsium itu sepaket dengan Magnesium. Jadi semakin tinggi produksi susunya, maka semakin besar defisiensi kalsium magnesiumnya. Kondisi ini mengharuskan kita untuk memberikan suplemen kalsium terlebih magnesium karena kalsium hanya akan bisa digunakan dengan stimulasi magnesium. Jadi kadang mamalia itu berada dalam kondisi dimana dia tidak bisa pake kalsium gara2 gak punya magnesium
4. Setiap mamalia yang baru melahirkan pasti merasakan sakit dan stress. Mereka kehilangan nafsu makan dan jika ini terjadi pada sapi, maka insting mengunyahnya akan berkurang bahkan hilang. Hilangnya insting mengunyah inilah yang menyebabkan asidosis karena sapi tidak bisa menghasilkan air liur. Ingat, ya untuk sapi dan mamalia pada umumnya, air liur itu MUTLAK diperlukan untuk menetralisir asam lambung. Nah, pada kondisi ini sapi WAJIB mendapatkan bantuan anti asam pengganti air liur.
5. Ruminansia itu menggantungkan sistem pencernaannya pada aktifitas mikroba di rumen nya. Semakin banyak mikroba rumen, semakin efisien pencernaannya, semakin banyak aktifitas fermentasi untuk menghasilkan energi. Kebalikannya, semakin sedikit aktifitas mikroba, semakin kacau. Nah, dalam kondisi asidosis, asam lambung yang tidak terkendali akan menurunkan pH rumen dan membunuh banyak mikrobanya lalu anda sudah paham apa yang akan terjadi kalo mikrobanya tinggal suedikit. Nah, disini lah peran peternak untuk membantu sapi menjaga fungsi pencernaannya dengan menambahkan mikroba dari luar supaya sistem pencernaan dan fermentasi di rumen tidak menurun…
Jadi, sekarang anda paham kenapa Dairy Pro Indonesia selalu menyarankan FRESH DRENCHING, kan..???
Recommended Posts
Find love & companionship as a single senior woman
April 20, 2025