Mari kita bicara masa depan…
Mari kita bicara Digital…
Kita semua paham kalo efisiensi performa reproduksi adalah kunci utama yang akan menentukan Calving Interval. Keberhasilan dalam melakukan kontrol reproduksi adalah kunci untuk memastikan untung rugi setiap peternakan sapi betina baik sapi pedaging terlebih sapi perah. NO CALF, NO MILK, NO MONEY…
Selama ini kita banyak fokus pada penanganan gangguan reproduksi namun jarang berbicara tentang presisi reproduksi dan detail manajemen aplikatifnya. Akibatnya kita banyak berbicara tentang apa yang harus dilakukan ketika ditemukan “gangguan” dan jarang berbicara bagaimana membuat gangguan itu bisa minimalis atau bagaimana kita bisa melakukan kontrol jadwal pemeriksaannya agar efisiensi ini bisa tercapai.
Kita sudah paham bagaimana keuntungan yang diperoleh dari Calving interval yang optimal. Sapi dengan Calving interval 12-14 bulan tentu saja akan memberikan keuntungan yang berbeda dengan sapi yang memiliki Calving Interval 18-20 bulan. Kita juga sudah tahu bagaimana cara untuk mendapatkan Calving Interval 12-14 bulan itu tapi jarang sekali diantara kita yang dengan disiplin melakukan kontrol jadwal reproduksi untuk mendapatkan Calving Interval itu. Kita sudah paham begitu banyak parameter reproduksi yang bisa digunakan untuk melakukan kontrol ini.
Pertama, kita paham bahwa sapi mengalami FRESH ANOMALY ketika melahirkan dan membutuhkan beebrapa minggu untuk recovery…
Kedua, kita paham kalo sapi membutuhkan 40 hari setelah melahirkan untuk menyiapkan rahimnya agar siap bunting kembali.
Ketiga, kita paham kalo sapi memiliki interval siklus berahi setiap 18-24 hari dan anomaly akan terdeteksi ketika intervalnya berubah.
Keempat, kita paham bahwa S/C terbaik akan menentukan kebuntingan.
Kelima, kita paham bahwa Days Open / Masa Kosong sapi akan menentukan Calving Interval
Keenam, Kita paham bahwa DIM pada saat IB pertama juga menentukan keberhasilan Inseminasi
Ketujuh, Kita paham bahwa pemeriksaan kebuntingan pertama pada usia 24-35 hari bisa menggunakan USG dengan akurasi tinggi
Kedelapan, Kita paham bahwa konfirmasi pemeriksaan kebuntingan juga sangat dibutuhkan untuk akurasi maksimal
Kesembilan, Kita paham bahwa Kontrol Jadwal Kering Kandang, Transisi dan semua prosedurnya harus tetap menjadi prioritas
Kesepuluh, Kita paham bahwa pemeriksaan pada sapi ayng tidak bunting juga harus terjadwal dengan presisi.
Semua Ilmu reproduksi ini sudah banyak disampaikan disekitar kita dan saatnya kita sekarang masuk pada level berikutnya dari reproduksi, sapi yaitu panduan digital yang presisi untuk melakukan kontrol jadwal reproduksi untuk efisiensi yang optimal.
Digitalisasi reproduksi sapi ini sangat kita butuhkan untuk memastikan semua bisa diukur dengan rapih dan memberikan ketenganan maksimal dalam bekerja karena digitalisasi akan menciptakan sistem berdasarkan keilmuan yang pasti